Sabtu, 11 Februari 2012

Dia best man-ku

Aku gadis remaja yang penuh sejuta khayalan.Khayalan favoritku adalah bertemu pangeranku,saling mencintai,dan hidup bahagia selamanya.Setiap hari kuhabiskan waktuku untuk mengkhayalkan pengeran itu,tanpa kusadari selama ini pangeran itu ada di sisiku,menungguku untuk menyadari kehadirannya.

"Astaga betapa sempurnanya wajahnya!".Tak henti-hentinya aku memperhatikan wajah Tama dari kejauhan.Aku menyebutnya 'Pangeran Charming' dengan tubuh atletis,dan wajah bak pahatan seniman jenius Italy,tak heran banyak kaum hawa memujanya.Aku menengok Pito yang sedari tadi duduk di sampingku.Tapi yang kulihat dia sedang memandang kesal ke arah 'pangeranku'.

Pito itu sahabatku,dia best man-ku.Pito cukup populer di kalangan sekolah,bahkan di luar sekolah.Banyak anak-anak SMA lainnya naksir padanya.Kedekatan kami menuai banyak kecaman di antara fans-fansnya,sebenarnya aku menganggap Pito biasa,mungkin karena aku sudah dibutakan oleh Tama.Aku akui Pito itu berbeda,tidak seperti laki-laki flamboyan lain yang playboy,Pito tidak pernah terlihat dekat dengan perempuan lain,kecuali aku tentunya.Bahkan aku berani sumpah Amel gadis primadona di sekolahku menyukainya,aku sering melihatnya menatap Pito penuh arti.Tentu saja Pito cuek menanggapinya.

"Ayo kita pergi,panas di sini."Ajak Pito ketus.

Aku tahu Pito tidak menyukai Tama,mungkin dia iri,pikirku.Kami pergi,tidak lama kemudian bel masuk berbunyi.Saat pulang sekolah hujan turun deras.Aku berdiri mendekap buku-bukuku.Tiba-tiba Pito memakaikan jaketnya untuk menghangatkanku.Merebut buku-buku dari tanganku.Mengapitnya di tangan kirinya.

"Biar aku yang bawa."

Dia meraih tanganku,menggosok-gosokkan tangan kanannya ke tanganku,berusaha menghangatkanku.Aku tertegun dengan melihatnya,tapi tiba-tiba aku melihat Tama berlari masuk ke mobilnya.Buru-buru kutarik tanganku dari Pito.Pito terdiam.Aku tahu dia kesal.

"Tunggu di sini,aku mau ambil payung.Kita pulang bareng."

Pito pergi,kulihat mobil Tama berhenti di depanku.Kaca depan terbuka,kulihat wajah tampannya yang basah terkena hujan tersenyum padaku.Tampan!

"Pulang bareng yuk."Ajak Tama.

Barusan dia bilang apa?!Oh tentu saja aku mau!Aku langsung masuk ke dalam mobil,tidak menyadari seseorang berlarian tergopoh-gopoh membawa payung di belakangku.Dia menatap dengan kecewa...

Continue Dia best man-ku part 2 : Aku benar- benar lupa!Pito!Aku lupa memberitahunya kalau aku pulang dengan Tama!Ah pasti dia marah,sampai sekarang telpon dan SMS ku tidak dijawabnya

Penuh kasih :)

P. Ningtyas