Sabtu, 24 Maret 2012

Kopi,Koran,dan Kamu (2)

Pagi ini aku menunggu Dimas,dia janji mengantarku membeli kado untuk Tasya temanku.Seperti biasa pagi ini Sadam datang dengan cerianya.

"Pagi Kenya,mau kemana pagi-pagi gini?"
"Nunggu Dimas,daritadi belum dateng."
"Oh,mau aku temenin nunggu?"Ada senyum kecut di bibir Sadam ketika aku menyebut Dimas.
"Ga usah dam aku mau pergi sendiri aja,kayaknya Dimas lupa sama janjinya.".Keluhku.
"Mau aku anterin?Keliatannya bentar lagi mau hujan.Itu kalo kamu mau dianterin pake sepeda."
"Ga deh ganggu kamu nanti.Haha biasa aja deh aku juga suka naik sepeda kok."
"Ini mendung Kenya bukannya apa-apa,aku takut aku kenapa-napa."

Aku tahu dia tulus menawarkan bantuan,belum pernah sama sekali Dimas memperlakukanku seperti ini.
Setelah lama aku paksa,Sadam akhirmya mau pergi.Dengan perasaan kesal akan sikap Dimas aku berjalan keluar.Lebih baik pergi sendiri daripada nunggu Dimas yang bahkan tidak membalas pesanku.Lagipula jarak rumah toko juga tidak begitu jauh.

Turun dari ojek,aku berjalan melewati taman kecil.Mataku menangkap sepasang kekasih sedang bergandengan tangan mesra,hendak masuk mobil.Setelah mengamati,aku baru sadar kalau pria itu Dimas!Dengan sipa dia bermesra-mesraan di sini?Bukankah dia janji pergi bersamaku?

Bibirku bergetar,tangisku pecah dan hujan tiba-tiba turun dengan deras.Aku masih menangis menahan perih.Tiba-tiba...

"Kring,kring,kring!"
Astaga kenapa justru suara itu terngiang-ngiang dipikiranku?Aku bisa gila.

"Kenya...?"

Ternyata suara bel itu nyata.Sadam ada di depanku sekarang,memakaikan jaket perasitnya untukku.Dia tertegun melihatku,matanya menatapku nanar.

"Aku udah liat semua,aku khawatir sma kamu,aku ngikutin kamu daritadi.Cowok tadi yang namanya Dimas kan?"

Isakanku semakin kencang.Sadam terlihat sangat khawatir.Dia menarikku ke dalam pelukannya.

"Udah berhenti Ken,ga pantes buat kamu nangisin dia.Cowo brengsek kayak gitu ga pantes kamu tangisin..."
Sadam menatapku lembut

"Ayo kita pulang,aku antar kamu pulang."

Sadam menggandengku ke sepedanya.Korannya sudah beres diantarnya.Dengan lemas aku menaiki sepedanya.Tanpa kusadari Sadam melingkarkan tanganku ke pinggangnya.

"Bentar lagi sampai,kamu sabar aja ya."

Sadam terus mengayuh di tengah derasnya hujan.Aku terenyuh melihat perlakuannya.Kueratkan peganganku

Pagi hari...
Di bawah guyuran hujan,kusandarkan kepalaku di punggunya...



Penuh kasih :)

P.Ningtyas

Kopi,Koran,dan Kamu

Pagi hari.

Aku menyeruput pahitnya kopi pagi ini,tapi pahitnya tak sepahit hatiku saat ini.Dimas,Dimas,dan Dimas!Sering dia mencampakkkanku,kemarin kami bertengkar,dan hingga sekarang pesanku tidak dibalasnya sama sekali.

Aku merebahkan tubuhku sejenak,perlahan mulai menutup mata,toh hari ini hari minggu.Aku mulai kembali ke mimpiku,ketika kudengar suara.

"Kring,kring,kring!"

Aku tersentak kaget.

"Oh sialan si loper koran ternyata!"

Baru beberapa minggu ini aku berlangganan koran pagi,dan berkali-kali suara bel dari loper koran itu merusak pagi indahku,apalagi pagi ini perasaanku benar-benar kacau.Mungkin aku harus sedikit menegurnya.Sambil membawa secangkir kopi di tanganku,aku keluar mengambil koran.Tapi kenapa suara belnya terus dibunyikan?Aku mengingat tanggal berapa sekarang.Hah dasar!Hari ini waktunya aku untuk membayar upahnya pantas dia terus membunyikan belnya.Sebelum aku hendak membuka pintu pagar,tiba-tiba...

Bruk!Aku terjatuh,kurasakan cairan panas di dadaku.Tumpahan kopi sukses mengubah warna baju putihku menjadi cokelat!Aku hendak melontarkan sumpah serapahku,dan terdiam ketika seseorang duduk di hadapanku.

"Maaf mba,maaf tadi sepeda saya jatuh di depan pintu pagar,saya ga tau mba ada di belakang pintu.Maaf mba biar bajunya saya cuci,maaf.".Dia sampai membungkuk kepadaku.

Aku terbungkam,bukan karna kata-katanya.Hanya satu kata dipikiranku sekarang...Tampan!Aku kembali sadar dan secepat kilat masuk ke dalam rumah,mencopot baju lengket ini,semenit kemudian aku membawanya ke teras dimana si loper koran menunggu.

"Cuci disini biar aku bisa ngawasin,pake kran kebun tuh!"
Si loper koran sedikit tersentak,namun dia akhirnya membawa bajuku di bawah kran lalu mencucinya.

"Tapi gajiku tetep dibayar kan?".Ujarnya dengan polos.Aku jawab dengan anggukan kesal.

Hari-hari berikutnya sejak kejadian itu tanpa terasa hubunganku dengan si loper koran semakin dekat.Si loper koran itu bernama Sadam.Dia sopan,terlihat pintar,karna ternyata dia termasuk siswa yang menerima beasiswa sebgai siswa pintar,alasan dia bekerja menjadi loper koran untuk mencukupi hidupnya sebagai anak kos.Meskipun sering aku dibuatnya kesal,namun kehadirannya mampu membuatku melupakan Dimas,agak konyol memang.

Cont : Kopi,Koran,dan Kamu (2)

Senin, 19 Maret 2012

Kamu menyakitiku,apa kamu sadar?


Cinta,satu kata yang sederhana.Berbagai arti dapat kita temui dari satu kata tersebut.Terkadang beberapa dari kita menghindari kata tersebut.Takut,kuatir untuk saling melukai,karena merasa tidak mampu memberikan perasaan untuk yang dicintai.Tapi aku berani mengambil resiko untuk mencintaimu,termasuk resiko tersakiti karnamu.

Kamu…
Kamu yang memberiku perasaan aneh ini.
Dulu kamu memberiku lampu hijau untukku melangkah maju mendekatimu,tapi apa kamu sadar kalau lampu itu kini redup?Lampu hijau itu kini (sangat) redup.

Aku sangat takut kegelapan…aku menunggumu,terus menunggumu untuk datang…
Kamupun datang membawa sebuah lilin di tanganmu,tapi setelah itu kenapa kamu pergi?Kenapa tidak kamu jaga nyala lilin itu?
Apa kamu tahu?Nyala lilin itu semakin membara..membara dengan ganasnya,hingga membakar semua yang ada.Membakar semua perasaan yang tersisa…

Disaat hujan deras,percikan air mencabik kulitku hingga basah membiru.Buaian angin menyapu membawa hatiku yang kelabu.Perihku terdiam menunggumu…
Kamu datang membawa payung besar untukku.Tapi apa kamu sadar?Ada lubang besar menganga di payung itu?Tapi percuma aku menangis di sini,air hujan menghapus lelehan air mataku.Menghapus luka kecewa akan sikapmu.

Aku haus,sangat haus…
Kamu datang membawakanku setangkai anggur ranum
Tapi terlambat,sangat terlambat…
Kini aku sudah tak haus lagi.Cukup bagiku meminum tetesan air mataku ini…

Kita bahagia,bersama menghadapi berbagai musim,berbagai penghalang dan jarak.Tapi itu masa lalu bukan?
Tak ada lagi kamu yang terpuruk,kamu yang mengeluh tentang kerasnya hidup ini,kamu yang selalu memakai vespa tuamu,kamu yang masa bodoh dengan cibiran orang lain.Tidak ada lagi kamu yang dulu.
Sekarang,semua murid  mengelu-elukan namamu.Kamu yang polos,lugu berubah seketika menjadi sosok idola murid-murid.Kamu selalu dapat membahagiakan orang-orang di sekitarmu,semua,kecuali aku.Dimana kamu yang selalu bersandar di bahuku ketika kamu sedih?Dimana kamu yang dulu?Yang selalu ada untukku?
Tidakkah kamu sadari diantara kebahagiaanmu itu,ada sepasang mata yang menangis melihat perubahanmu?
Tidakkah kamu sadari,kamu menyakitiku?

Penuh kasih :)

P.Ningtyas

Sabtu, 10 Maret 2012

My 'truly' friends

Malem,haha ngantuk nih.Em sekarang udh jam 11 malem(mlm minggu).Oh ya berhubung malem minggu cuma stay in homey mau share nih tentang temen2ku,sahabat2 aku dululah yang pertama.Di SMP ini aku punya 4 sahabat,Lya,Ayuk,Ayak.Yang plg lama diantaranya namanya Aulya Putri Pratama,panggil Lya yaa(Jangan lupa pake 'y').Ini aku knalin yang namanya lya,dikit aja ya let's cekidot->>
Ya Allah cantttiiiiik bgt yaaa?Salahin tuh orangtuanya bisa punya anak secantik gini.Ettt orang cantik biasanya identik sama kalem,anteng,suka mesam-mesem tapi lya beda.Hobinya ngakak!Asyik deh apa aja bisa dibuat ketawa,tapi kalo udah marah,kita semua cuma bisa diem haha.

Udah 3 tahun aku kenal Lya,emang kita dulu satu SD,satu TK! Tapi beda kelas,dulu cuma sebatas kenal aja.Sekarang ga tau kenapa kita jadi deket gini,padahal waktu SD kita ngobrol aja ga pernah sekarang udah 3 tahun aku sebangku sama Lya :)Oiya berhubung kita masuk ke kelas bilingual jadi temen-temennya cuma itu-itu aja selama 3 tahun,jadi aku sma lya juga ga pisah dari kelas 1 SMP.

Oiya saking sayangnya sama Lya aku sampe nulis di akun Heello-ku.Lumayan banyak sih ini aku copy paste dari status2 Heello-ku sekitar 4 bulan lalu.Silakan dilihat :)

  • demi apa lya tuh cntiik begete (4 months ago)
  •  lya tuh cerewet,em polos,plg jago bls sms super duper cuepet 
  • lya tuh baiknya yaAllah tuluuung
  • soal nyindir? colek aja lya,jawaranya bok!
  • lya suka mkn mangga muda,pizza(ssuatu yg aku gasuka)
  • lya tuh hatinya ya ampuuuun baik dah suwer
  • emg kdg nyebelin,tp sumpah gaada lya ga ramee
  • lya suka protes klo nulis namany salah,"lya pke'y' bukan 'i' " gitu katanya 
  • lya plg ga betah di toko buku,diajak ke gramed? uring2an dia-___- 
  • ada yg blg jelek soal lya? sini biar aku gibas haha 
  • lya anaknya rajin sholat,ga boleh kalah*semangka
  • jujur wktu ak sm lya marahan,ak mlh nangis sesenggukan haha
  • eh lya suka berrygood loh ツ
  • satu lagi,waktu ak sm lya marahan,ak jd ga nafsu makan,ga prcaya? tny semeh ku haha
  • mgkn klo ak pny rahasia, org yg pertama ak critain lya, dia ga ember sumpah
  • kita ber2(lya aku) prnh janji klo dari kta mati duluan,slh satu dr kita tiap hari hrs bc yasin kirim doa gitu haha*em-->(Gatau lya sekarang msh inget apa engga)
Satu lagi status Heello-ku tentang lya,ini yang terakhir :
shabt,trs orang yg plg cantik itu ya lya!

  
Ini sahabatku yang ke-2,namanya Nandia Ayu Maulia,panggill aja Ayu.Kasian ortunya,berharapnya anaknya bakal se'ayu' bidadari turun dari pancuran,tapi malah gini jadinya

Huehe gini-gini Ayu yang plg kaleam orangnya,diantara kita ber-4.Kalau ada apa-apa kita pasti larinya ke Ayu,curhatlah,bercandaan juga asyik orangnya.Ayu hobinya makan mie ayam,makannya mukanya mirip mangkok mie ayam hihihi.Diantara kita ber-4 Ayu yang paling sering nasehatin,biar kita jadi anak kalem.Kadang ngrasa ga bebas sih,tapi maksutnya Ayu kan baik.Pernah kita pergi ga ada Ayu,rasanya ada yang kurang gitu,haha.Kadang kalo lagi marah kita diem-dieman,tapi habis itu baikan ketawa-tiwi lagi.Ohya berhubung rumah aku sama Ayu deket,aku sering plg bareng sm dia.Waktu pulang kita jg srg curhat-curhatan.Si Ayu ini lagi bermasalah sm perasaannya,dia kecantol anak sebelah hahaha.Ga cape-capenya aku sahabatnya yang paling cantik nasehatin dia.Move on Ayu!


Ini sahabatku yang terakhir,yang paling botot,sengaja aku ceritain dia terakhir biar kesannya ga penting surprised!Namanya Ayya a.k.a Kriting.Dia unik,langka,rambutnya lurusnya minta ampun.Mau lihat?Cuuus

Nah lo!Bener kan rambutnya lurus?Em hehe maaf ya yaaaak.Alya Takwarina Cahyani ini semula mau dinamai Mozza,berhubung terlalu bule untuk muka gadis desanya,si ibunya Ayya ngasih nama dia Ayya.Banya banget cerita tentang kita ber-4,kalau di ibaratin Ayya kyk pelengkap dr kita ber-3,dia petakilan,ceria,kadang gemesin,kadang lho kadang.Aku sm Ayya punya hobi sma,kita suka nulis cerpen.Pernah kita sempet buat novel tp smp skrg  belom kelar,hehe kan lagi kelas 9 SMP,ujian ujian!Kadang aku dibuat jengkel sm Ayya,tp kalo inget kita udh lama deket rasanya ga tega.Si kriting yang hobi nyolong mangga di belakang sekolah ya cuma Ayya,gatau deh besok SMA bkl ketemu mahluk kyk gini lagi apa engga.

Penuh kasih

P. Ningtyas :)

Welcome March,so late haha :D


Minggu, 04 Maret 2012

Dimanapun Kamu,Tolong Baca Surat-suratku Ini :)



Surat 1
November,1  Hay,kamu lagi apa di sana?Apa kamu makan enak di sana?Tidurmu nyenyak?Aku mohon jangan sakit ya,aku bingung harus apa.Kamu pergi,sayangnya aku tidak tahu sekarang kamu dimana.Tapi kamu janji kan mau kembali saat hari utahmu?Jangan bohong ya!
 
Surat ke-5
 November,16 Apa kamu masih suka memutar radiomu keras2 di malam hari?Jangan ya,nanti ayahmu memarahimu lagi.Kamu juga jangan bikin onar di sekolahmu yang sekarang,kasihan ibumu yang berhati lembut itu kamu pasti tidak mau kan membuatnya sedih karna ulah usilmu itu?Haha kalau aku mungkin sudah biasa dengan keusilanmu itu,jengkel memang.Tapi aku rindu,sangat rindu dengan semua itu.Kamu dimana sekarang?

Surat ke-10
November ,20 Hari ini aku dipilih menjadi petugas upacara!Aku takut aku gagal,kamu sih tidak memberiku semangat.Biasanya kalau aku lagi panik  kamu datang dan dengan gaya sok2mu itu,kamu menasehatiku untuk tenang.Dan ajaib!Aku merasa lebih baik saat itu juga!Tapi kamu di mana sih sekarang?Apa kamu marah hingga pergi tanpa pamit seperti ini?Aku minta maaf ya,kembalilah…

Surat ke-16

Desember,6 Badanku sakit sekali rasanya,aku pingsan di sekolah.Ibu membawaku ke dokter terdekat,dokter memberikanku obat banyak sekali.Kata dokter kalau keadaanku masih seperti ini selama 3 hari,aku terpaksa harus diambil darahnya agar tahu apa penyakitku.Padahal sejak kecil aku tidak pernah sakit sampai pingsan seperti ini,kamu sampai menyebutku ‘si kebal’.Huh,sekarang aku sakit seperti ini apa kamu masih mau memanggilku seperti itu?Aku rindu kamu,mungkin itu obat termanjurku.

Surat ke-19

Desember,10 Badanku menggigil,aku muntah darah tadi pagi.Aku takut…aku takut mati…Kamu dimana?

Surat ke-20

Desember,11 Aku terkena leukemia…Dokter mendiagnosisnya setelah melihat keadaanku,aku masuk rumah sakit setelah muntah darah lagi,aku pingsan.Setelah sadar aku sudah ada di rumah sakit.YaAllah,ini benar-benar menyakitkan.Coba kamu di sini,kamu pasti kaget melihat badanku yang berubah kering kerontang seperti ini.Tengok aku…Kumohon…

Surat ke-23

Desember,19 Dokter mendiagnosis umurku yang mungkin tinggal 2 minggu.Aku takut,sangat takut,bagaimana jika saat kamu kembali aku telah tiada?Tapi aku tidak ingin putus asa begitu saja,aku ingin bertemu denganmu,menyambutmu saat kamu kembali nanti,apalgi tanggal 31 Desember nanti kamu berulang tahun.Aku pasti akan merayakannya bersamamu.Aku janji !Tiba-tiba rasa ingin bertemuku denganmu semakin membuncah ya.Oh ya jangan lupa makan,aku tidak mau melihatmu seperti diriku sekarang.

Surat ke-29

Desember,21 Ini minggu pertama sejak dokter mendiagnosis umurku.Aku sedih melihat ibu,ayah yang selalu menangis di sampingku setiap malam.Aku juga sering mendengar kakakku Dimas melantunkan doa untukku,seusai shalat magribnya.Apa mereka putus asa dengan hidupku sekarang ini?Apa mereka tidak melihat ada harapan hidup diantara binar-binar mataku?Harapan hidup untuk bertemu denganmu.Sesuai janjiku,aku berusaha untuk tidak mati sebelum merayakan ultahmu.Tuhan pasti mendengar janji ini,semua orang menyayangiku kan?Termasuk kau juga kan?

Surat ke-31

Desember 24 Semakin dekat saja ya dengan hari ultahmu.Itu tandanya semakin dekat aku akan bertemu denganmu.Tapi berita buruknya tepat saat hari ultahmu,saat itulah dokter mendiagnosisku untuk meninggalkan dunia ini.Aku benar-benar bingung,penyakitku semakin parah akhir-akhir ini. Dokter melarangku menulis surat-surat ini agar aku beristirahat total. Aku harap kamu pulang sebelum hari ultahmu,agar kemungkinan kita masih bisa bertemu.Tolonglah,pulang sekarang…

Surat ke-32

Desember,26 Aku sekarat.Rambut indahku merontok semua sekarang.Aku merasakan panas di sekujur tubuhku seakan melepuh.Apakah hari itu semakin dekat?Hari ultahmu yang seharusnya menyenangkan bagiku,tapi justru menakutkan sekarang.Aku takut…

Surat ke-33

Desember,30 Maafkan aku sepertinya aku tidak bisa hadir di hari ultahmu besok.Kau boleh membenciku karna aku melanggar janjiku.Tapi tolong jangan melupakanku.Terimakasih untuk semua,atas kenangan-kenangan sederhana yang sangat manis yang kau berikan selama ini.Dari kita kecil hingga remaja seperti ini,baru kamu laki-laki teristimewa di hidupku,selain ayahku tentunya.Aku bahagia jika dapat meninggalkan dunia dengan kenangan-kenangan darimu itu.Meskipun semua surat-surat ini tidak pernah aku kirim,karna aku tidak tahu kamu dimana sekarang.Tapi aku mohon bacalah suatu hari nanti,ceritakan kisah kita juga pada anak-anakmu nanti,cucu-cucumu juga.Aku tahu ini terdengar konyol tapi aku ingin mengakui perasaanku selama ini bahwa aku MENCINTAIMU…Terima kasih untuk semua…Untuk perasaan yang kau berikan ini…

Senja Jingga.



Handphoneku berbunyi,dengan penuh harap kubuka isi SMS yang masuk.Sial!Bukan kau ternyata.Dengan enggan kujawab pesan itu,adikkuku Axcel menyuruhku keluar penginapan dia bilang ada seseorang yang ingin bicara denganku.Tapi aku sedikit malas untuk keluar.
Saat ini kami sekelas sedang berlibur di salah satu pantai terindah di Jogja.Aku membawa adiku yang baru kelas 7 SMP,Axcel cukup mengenal teman-temanku,terutama dirimu,aku tahu Axcel sangat dekat dengan dirimu.Penginapan kami terbagi menjadi dua.Pria dan perempuan.Letaknya cukup berdekatan jadi aku tidak perlu berjalan jauh menemui Axel.Sebagian besar teman-temanku sedang berkumpul,mereka memanggilku untuk mendekat bersama mereka.Aku mencari sosokmu,benar dugaanku kau tidak ada di sana.Tambah malas rasanya malam ini.Aku segera mencari Axcel.Diantara remang-remang lampu penginapan pria,aku melihat Axcel berdiri ,di belakangnya berdiri seorang pria yang tidak dapat kulihat dengan jelas.Yang membuatku terkejut,kulihat Axcel merokok.Astaga!Merokok?!
“Axcel!”
Aku berdiri di depannya aku melihat dia gelagapan menyembunyikan rokoknya.Astaga senakal apapun adikku itu aku berani yakin dia tidak merokok,dia masih kelas 7 SMP!Orangtua kami pun selalu mengawasinya dengan baik,sungguh kecewa aku melihat kelakuannya ini.
Seseorang muncul di belakang Axcel,orang yang tadi kulihat sama-samar dari kejauhan kini dapat kulihat dengan jelas detil wajahnya.Bibirku bergetar menahan marah.Pria itu ternyata dirimu,aku melihatmu berdiri dengan segenggam bungkus rokok di tanganmu.Aku sangat kecewa melihat 2 pria di depanku ini.Adikku dan dirimu,orang yang kucintai.Tak habis pikir aku berlari,menahan kekecewaan.Aku berleri masuk ke penginapan.Seseorang mengejarku,dia menahan tanganku.Aku berbalik dan ternyata itu dirimu.
“Kamu salah paham,dengerin dulu penjelasanku!”Dengan terengah-engah wajahmu memohon kepadaku
Aku terlalu marah,dengan kasar kulepaskan tanganmu dari tanganku.Semalaman aku berdiam diri di kamar.Mungkin terkesan berlebihan,tapi melihatmu dan Axcel tadi membuat dadaku terasa sesak.Penilaianku tentangmu mungkin salah.Aku terlalu mengagung-agungkanmu,menganggapmu terlalu suci jadi aku tidak siap meihat kejadian tadi.Apalagi melihat Axcel adikku,siapa yang mengajarkannya merokok seperti itu?Adikku itu sangat lugu,apa kau yang mengajarinya?Kalau itu benar,aku tidak akan memaafkanmu.
Esoknya dari jauh Axcel mendekatiku.Dengan setengah memaksa dia minta aku mendengar penjelasannya.Dia menceritakan semuanya.Termasuk dimana kau merebut bungkus rokok milik Axcel dan melarangnya untuk merokok.Axcel bilang malam itu ada yang ingin kau katakan padaku.Tapi saat itu aku datang diwaktu tidak tepat.Yang kulihat kau membawa bungkus rokok,dan yang di pikiranku saat itu kau lah yang mengajari Axcel untuk merokok.Aku tertegun mendengar penjelasan Axcel.Dengan nafas memburu aku berlari mencarimu.Dimana-mana tak kulihat batang hidungmu.Secercah harapan muncul saat aku melihat kau berdiri diam di dekat pantai.
Aku berlari ke arahmu,menghiraukan kasarnya pasir yang menggores perih di kulit.Semakin dekat,jantungku berdegup sangat kencang.
“Aku minta maaf,aku salah,aku perpikir buruk tentangmu,aku sangat minta maaf.”Semua kalimat itu meluncur cepat begitu saja.Kau melihatku heran,perasaan yang menggebu-gebu membuat bicaraku tidak beraturan.
“Maaf,aku minta maaf.Axcel udah cerita semuanya,”Jantungku berhenti berdegup menunggu reaksimu.Kulihat bibirmu tertarik ke atas menyunggingkan senyum favoritku itu.Tiba-tiba
Brug!
Kau menarikku ke dalam pelukanmu.Kakiku terayun lemas.Sedetik aku berani bersumpah aku bisa pingsan!Pelukannya hangat,membuat lidahku membeku,di dalam peukan nyamannya.
“Jangan lakukan ini lagi,jangan menjauhiku,aku bisa gila rasanya.”
Desiran kalimat itu terucap dari mulutmu.Jangan menjahuimu? Apa maksud kalimat itu?Kau melepaskan pelukanmu.Hening diantara kita.
“Semalam,kamu mau ngomong apa?”Tanyaku dengan wajah memerah
Sunyi beberapa menit.Aku masih menunggu jawabanmu.Hingga satu kalimat meluncur dari bibirmu.
“Aku menyukaimu.Ini yang ingin kukatakan malam itu”
Aku terpana.Semburat merah di pipiku memantulkan cahaya matahari yang saat ini dengan malu mulai tenggelam dari tempatnya.Sunset.Kami berdua duduk dengan wajah bahagia,memandang cahaya jingga.Mengkhayal hari esok kami lalui berdua,bersama.

Penuh Kasih J
Pembayun

Aku harus memilih…mencintaimu



Aku mempunyai perasaan aneh,sudah lama aku  tidak merasakan perasaan seperti ini,melakukan hal-hal konyol diluar kendali,malu melakukan hal apapun di depanmu,mengatur degup jantung setiap bertemu denganmu.Terdengar aneh bagiku aku pikir awalnya aku mempunyai kelainan tidak seperti remaja lain yang mengenal ‘jatuh cinta’ dalam masa pubertas.Oke,naluriku mengatakan ini yang namanya ‘cinta’.Meski aku membantahnya keras-keras.
Mulas rasanya memikirkan kata ‘cinta’ itu.Tapi semua berubah,setalah kau memberinya makna         
Kamu pria biasa,yang memperlakukanku dengan luar biasa.Dimulai dengal hal-hal biasa,tapi akhir-akhir ini sikapmu berubah.Aku berani sumpah,ada intensitas lebih yang kamu tunjukan padaku,mulai dari mengetahui makanan yang kusukai,novel yang aku gemari,padahal aku sama sekali tidak memberitahumu hal-hal tersebut,kamu sendiri yang memperhatikanku.
Waktu aku tidak sengaja menumpahkan minuman di tanganku,dengan tegas kamu menyuruhku membersihkannya.Astaga!Ini Cuma kotor sedikit!Dan ini tanganku!Apa pedulimu?!Kadang aku berpikir kamu lebih peduli dengan diriku daripada aku sendiri.
Kamu juga tahu beberapa sifat ‘tertutupku’ yang jelas-jelas aku sembunyikan dari orang lain.Itu yang membuatku sangat nyaman di dekatmu,aku tidak perlu menjelaskan lagi perasaanku,kamu jauh lebih mengenaliku dari yang kuduga.Saat aku marah,kamu tahu dimana waktu yang tepat untuk diam dan menghiburku.Semua detil-detil terkecilku dapat kau pahami,seolah-olah kamu  sudah mengenalku selama puluhan tahun.Asal kau tahu perempuan sangat nyaman dimengerti daripada harus mengerti.
Aku butuh waktu untuk memahami perasaan ini.Bukan maksudku untuk lari dari perasaan ini,tapi hatiku perbatas untuk memahamimu.Aku takut mencintai seseorang,itu yang membuatku sulit mempercayai laki-laki.Selain itu ada perasaan gengsi untuk mengakui perasaan itu.Tapi dari semua sikapmu,setelah bertahun-tahun kamu memperlakukanku manis seperti ini,aku menyerah.Aku takut kehilanganmu,aku menyukai semua yang kamu lakukan,dan aku sadar jika aku tidak ingin kehilangan dirimu,aku harus memilih satu hal.Aku harus memilih…mencintaimu.

Penuh kasih J
P.Ningtyas

Sabtu, 03 Maret 2012

Dia best-man ku (2)

Aku benar- benar lupa!Pito!Aku lupa memberitahunya kalau aku pulang dengan Tama!Ah pasti dia marah,sampai sekarang telpon dan SMS ku tidak dijawabnya.Dan benar ternyata selama beberapa hari Pito mendiamkanku.Tapi memang harus aku akui setelah kejadian"pulang bareng" kemarin,aku semakin dekat dengan Tama.Dia yang sekarang menemaniku sejak Pito menjauhiku.Menurut orang lain,Tama seperti pengganti Pito.Tapi tidak bagiku!Tidak ada yang seperti Pito.

Tama memang baik,supel,humoris,tampan tentunya.Dia sangat perhatian,terlalu perhatian menurutku.Beberapa kali kulihat dia menatapku dengan dalam,entah apa yang dipikirkannya.Dekat dengan Tama adalah mimpiku selama ini,tapi kenapa yang kurasakan justru perasaan kehilangan yang teramat besar?Aku benci perasaan ini...

Beberapa hari tanpa Pito seperti tusukan di dadaku.Aku kehilangan best-manku itu.Dan klimaks dari semua ini,PITO sedang DEKAT DENGAN AMEL!Astaga,Amel si supermodel pujaan cowok-cowok SMA deket sama Pito Dikita Arga!Hey Pito itu best-man ku!Ingin rasanya aku mencakar tangan Amel yang bergelayutan di lengan Pito.Yah harus kuakui aku tentu tidak ada bandingannya dengan Amel.Yang menarik dariku hanya mata coklatku ini.Tapi Tuhan ini sangat menyakitkan...

Semakin hari kulihat Pito den Amel semakin lengket saja.Aku menoleh ke arah Tama meminta penilaiannya tentang kedekatan Pito dan Amel,tapi tidak sengaja aku menangkap basah Tama sedang memperhatikanku lekat-lekat.Dia tergagap sementara,lalu tersenyum cepat ketika seseorang datang ke arah kami.Amel!Dia mengundang kami(aku dan Tama)untuk datang ke pesta ultahnya.

"Kalian kan pasangan heboh di sekolah,jadi dateng ya besok malam,biar rame oke?"

Harusnya aku merasa tersanjung diundang ke pesta ultah yang pastinya (hanya untuk) anak2 populer.Tapi aku sibuk mengamati Pito yang duduk membelakangi kami,dia menunggu Amel.Aku hanya mendengar samar-samar percakapan Tama dan Amel,dan hanya mengangguk-angguk saja,aku sibuk dengan objek di depanku.Pito.

Amel pergi,dibuntuti oleh Pito di belakangnya.Aku kembali menatap Tama.Tapi tatapan Tama berbeda,sorot matanya tajam.Dia menarikku meninggalkan kantin.Sekilas aku melihat Pito menatap kami tak kalah tajam dari Tama.Tama membawaku tepat di belakang halaman sekolah.Aku diam bingung.

"Udah lama aku mau ngomong ini ke kamu,aku takut aku terlambat ngungkapin ini.Tolong denger baik-baik."

Tama masih memegang tanganku erat,dengan sorot mata yang tidak bisa diartikan.Sangat lama hingga akhirnya...

"Aku menyukaimu...Kamu mau kan jadi pacarku?".Pinta Tama tegas.

Aku limbung,aku menatap Tama,bibirku terkunci rapat.Hatiku bergolak membayangkan saat kami berdua menjadi sepasang kekasih,bukan hanya para gadis di sekolah,para pria pun pasti juga akan menatap kami iri.Menatap sepasang kekasih yang sedang bahagia,semuanya, kecuali satu orang.Pito.

Aku menggeleng refleks."Maaf aku ga bisa Tam."

Aku kaget karena kalimat itu yang meluncur di bibirku.Tapi memang ini yang aku rasakan,aku tidak menyukai Tama,tapi Pito...Itu yang baru aku sadari.Ada jeda yang sangat panjang setelah aku menolak perasaan Tama.

"Oh,pasti Pito kan?Kamu suka Pito kan?Aku lihat dari sorot matamu waktu natap dia.".Tama tersenyum kecut.

Aku mengangguk lemah."Maaf Tam,awalnya aku pikir aku suka sama kamu,tapi aku ga sadar ada orang lain yang bisa bikin aku gila,waktu kehilangan dia.Aku nyesel nyampakin Pito gitu aja.".Ada sebutir air mata jatuh di pipiku.

"Yaudah ga apa-apa kok.Kamu deketin Pito gih sana!Keburu direbut Amel,aku liat Pito juga punya perasaan lain ke kamu.".Tama mencoba tersenyum ke arahku.Dia menepuk bahuku,lalu pergi meninggalkanku dengan langkah yang berat.Aku tidak mengerti maksut perkataannya.

Sementara aku sendirian,terdiam,menyesali kebodohanku.Aku menangis sekuatnya,melepaskan perasaan sakit yang pilu ini.Semua kenangan-kenangan kami berdua,aku dan Pito muncul bergantian tanpa henti.Pito yang selalu tertawa ketika aku bertindak ceroboh,Pito yang selalu manis kepadaku ketika semua orang mencercaku,Pito yang rela menjual gitar kesayangannya demi membelikanku sepasang sepatu kets abu-abu limited edition.Semua tentang Pito.Aku merasa nista,aku terduduk lemas,dengan air mata yang terus meleleh di pipi.

Seseorang mendekat,terduduk di hadapanku.Aku mengangkat wajahku yang basah,untuk melihat.Pito!Pito duduk tepat di depanku!Aku menatapnya lekat-lekat ribuan kata maaf terasa mebuncah untuk dilontarkan kepadanya.Aku akan mulai mengucapkan sepotong kata ketika tiba-tiba tangan Pito menyapu air mataku.Dia mengusap rambutku,merengkuhku ke dalam pelukannya,dan...mengecup keningku.

"Aku udah denger semuanya,makasih udah ngucapin kalimat itu,makasih."Senyum Pito mengembang bahagia.

"Makasih?Buat apa?".Meskipun yang keluar suara serakku,aku bersyukur masih sanggup berbicara.

"Kamu tadi ngomong suka kan sama aku?Di depan Tama lagi.".Pito menatapku lugu.Astaga baru aku sadari dia jauh lebih tampan dari segalanya.

"Masa sih?Aku lupa tuh?".Sifat jailku muncul.

Pito diam,manyun.Wajahnya tiba-tiba berubah seperti anak umur 5 tahun yang sedang merengek meminta perhatian.Kami berdua saling menatap,kemudia tertawa keras bersama-sama.Sudah lama aku merindukan saat2 seperti ini.Kami terdiam sangat lama,saling menatap...

"I love you...So hard.".Ucap Pito lirih.

Aku kembali menangis,tapi yang ini berbeda,aku menangis haru di depan pangeranku.Pangeran impianku.Dia Pito.Dia best-man ku...

Penuh kasih :)

P. Ningtyas