Sabtu, 19 Januari 2013

Harapan Palsu Darimu,Resiko Untukku :)

Hay hay, kangen bikin cerpen nih, dan emang udah nasib jadi ember curhatan, ga perlu mikir repot repot, udah dapet ide dari curhatan temen yang takut di php-in, yaudah jadi deh ni cerpen, hihi enjoy yaw :)

"Selamat pagi bidadari, semangat buat hari ini ya, jan bosen bosen buat senyum ya, Have a nice day cantik :)"
Boom! Semacam dentuman kecil 'Like a Firework' menghentak rasa kantukku di pagi ini, oh ini pagi ya? Buru buru kubuka last inbox di hp, last inbox semalam menunjukkan pukul 23.00 ada pesan singkat masuk, 2 baris, tanpa emoticon senyum yang sering ku baca, tapi hanya satu emoticon, terletak di akhir kalimatmu, emoticon (:*), membentuk ciuman, sekaligus membentuk senyumku yang kini berlipat lipat merekah di ujung bibir tipisku.
Astaga.. apa ini menunjukkan aku tidak lagi membutuhkan sebuah jam sebagai penunjuk waktu? Ah, untuk apa aku butuh arloji di tanganku? Untuk apa aku butuh jam dinding yang hanya bisa membisu menunjukkan waktunya? Toh aku mempunyaimu, yang tak henti hentinya mengingatkan waktu untukku, dengan hanya hal kecil, ucapan selamat malam, pagi, atau sore misalnya. Atau aku juga tidak membutuhkan sebuah note kecil misalnya, cukup kamu, ya hanya kamu, hariku, hidupku aku yakin sudah sangat teratur. Terimakasih kamu sudah mau meluangkan waktumu untuk mengontrol hidupku yang sudah payah ini, terimakasih sudah membuat pola makanku membaik, hanya dengan pertanyaan "Kamu udah makan?". Terimakasih untuk segalanya. Aku menikmatinya, sungguh.

Tapi di samping kebahagiaan yang kurasakan denganmu, terlipat sebuah ketakutan, ketakutan yang sampai saat ini membuatku ragu membalas sikapmu. Ya, ketakutan terbesarku adalah kehilangan kamu. Bagaimana jika nanti saat malam kau membuatku tidur dengan bibir tersenyum, lalu di pagi harinya senyum itu mengendur, tergantikan oleh bendungan air di kelopak mataku?
Bagaimana jika, tubuhku yang dengan senang hati bergerak riang karna akan menemuimu menjadi lumpuh karna tak sanggup menanggung luka karnamu? Bagaimana kalau semua itu terjadi? Bagaimana kalau semua ini hanya pengharapan palsu darimu?

Dan kalau memang semua itu terjadi, bagaimana denganku nanti? Bagaimana juga jika nanti rasa ini terganti menjadi benci? Aku terlalu takut sayang, bantu aku redam rasa ini, bantu aku menghapus semua pikiran ini, beri aku jawaban walau hanya sekali untuk menjawab semua pertanyaan pertanyaanku ini, tolong...

Tapi sesungguhnya jika memang mencintaimu adalah resiko untuk disakiti, dengan senyum aku berani mengambil keputusan ini, biarkan hati ini menjadi milikmu, aku sudah mempersiapkan semuanya, karna sesungguhnya berani mencintai, berarti berani tersakiti :)


With love:

Little Phoenix :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar