Sabtu, 24 Mei 2014

Simple


Tentangmu, aku menulis. Tentangmu, aku bernyanyi.

Untukmu, aku bersedih. Untukmu, aku tertawa.

Mungkin Tuhan menyiapkan akhir yang sangat indah untuk kita, seperti awal yang indah saat kita bertemu. Tuhan tahu kita saling mencinta, Tuhan tahu kita saling mengasihi, kita saling menjaga, namun juga saling menyakiti. Tuhan mengasihi kita, sangat. Karna Tuhan mempertemukan kita dengan maksut untuk saling belajar menerima dan melengkapi hal yang kurang, dan mensyukuri kelebihan dari masing-masing kita.

Dari itu semua kita semakin mengetahui dan menyadari bahwa kita masih dapat berdiri diantara perselisihan dan segala perbedaan yang harus kita hadapi. Biarlah pahit menjadi manis untuk kita saat ini, kita tidak tahu apa yang kita lihat di depan nanti. Mungkin kita akhirnya menemukan jalan yang selama ini disiapkan Tuhan untuk kita. Siapa yang bisa menghindari takdir kan?

Aku masih selalu ragu akan hal yang terjadi esok. Aku terlalu gugup memikirkannya. Tapi semakin mengira-ngira akan masa depan hanyalah membuang waktu. Dari sini pun aku mempelajari satu hal baru lagi, bahwa menerima dan menjalani jauh lebih tenang daripada harus menunggu dengan tergesa-gesa.

Tentang apa yang terjadi nanti semua adalah kuasa Tuhan. Biarlah kita tetap berharap, namun tetap Tuhan-lah yang menjawab. Biarlah kita tetap menerka, namun janganlah memaksa.

Kalau mengingatmu aku bahagia, bukankah dulu Tuhan mengirimmu untuk membuatku belajar merasakan bahagia? Bila nanti mengingatmu adalah sakit untukku, bukankah Tuhan juga mengirimmu untuk mengerti apa rasa sakit dan menyakiti?

Dalam kisah kita ada banyak kalimat terimakasih dan maaf yang terucap. Dalam tulisanku pun juga begitu. Karna tanpa maaf dan terimakasih aku tidak bisa mengartikan apa itu perasaan mengasihi yang selama ini kita rasakan. Dan untuk tulisan inipun aku juga ingin mengatakan bahwa kita berdua hebat. Kita berdua hebat dalam mempelajari pelajaran Tuhan tentang hal-hal yang terjadi jika mempersatukan dua pribadi dengan penuh perbedaan.

Terimakasih,

Pembayun N.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar